Ciptaloka.com – Bukan hanya salju dan santa, ternyata Natal pun selalu identik dengan pohon cemara. Oleh karena tanaman itu selalu ada di Hari Natal, alhasil banyak orang pun menyebutnya sebagai “Pohon Natal”.
Coba GRATIS desain kaos satuan
Sambil baca, kalian pun pasti bertanya-tanya;
“Kenapa natal harus ada pohon cemara?”
Terus,
“Adakah cerita awal mulanya?”
Kemudian,
“Siapakah orang pertama yang mempopulerkan hal itu?”
Well, pertanyaan kalian itu terlalu banyak sebenernya, tapi Admin coba jawab dengan fakta-fakta sejarah yang sudah dirangkum dalam;
Cerita yang Tidak Kamu Tahu Tentang Pohon Natal
Gimana coba?
Pohon cemara dan tradisi pengusir roh jahat di jaman dulu
Ternyata sebelum adanya kitab-kitab dan kepercayaan, orang-orang di negara Jerman (sekarang) sudah mengenal pohon cemara sebagai simbol yang dapat mengusir roh jahat. Menurut kepercayaan mereka, pohon tersebut pun dapat melambangkan sebuah pergantian musim.
Memasuki abad ke-12
Masuknya kepercayaan Kristen ke wilayah Jerman, membuat tradisi pohon cemara itu dibenci pada mulanya oleh sebagian orang. Namun seorang pemilik toko roti mencetuskan ide untuk membalik posisi pohon tersebut dan pihak gereja pun memperbolehkannya.
Gelombang Protestan dan inspirasi Martin Luther King
Gencarnya penyebaran gelombang protestan yang diprakarsai oleh tokoh reformasi gereja Martin Luther King, turut membuat populer pohon natal ini. Beliau pun dikenal sebagai orang yang kembali memasang pohon natal dengan posisi natural (bukan terbalik seperti sebelumnya).
Diceritakan pula, Martin Luther King mendapatkan inspirasi tentang pohon natal dari perjalanannya di Jerman. Kala itu Ia melihat cahaya bintang menembus sela ranting, dan daun pohon cemara. Takjub akan hal itu, lantas Ia pun menebang pohon cemara kecil dan membuat simulasi tampilan seperti yang dimaksud di rumahnya dengan bantuan cahaya lilin.
Hal itu Ia lakukan agar keluarganya bisa merasakan dan melihat pemandangan yang menakjubkan tersebut.
Penyebaran warga Jerman ke seluruh dunia pada abad ke 16 s/d tahun 1830-an
Dengan maraknya migrasi yang dilakukan oleh warga Jerman, turut membawa tradisi pohon natal ini semakin dikenal di belahan dunia.
Salah satu negara yang terpengaruh adalah Amerika Serikat. Sejarah pun mencatat kota Pennsylvania sebagai kota pertama yang mendirikan pohon natal.
Ratu Victoria beserta Pangeran Jerman turut mempopulerkan pohon natal
Sementara di Eropa, Surat kabar London News pada tahun 1846 pernah memuat sebuah gambar di mana Ratu Victoria beserta anak-anak dan Pangeran Jerman tengah berdiri mengelilingi pohon natal.
Gambar tersebut pun menyebar dengan begitu cepat kepada masyarakat Inggris waktu itu, dan alhasil pohon natal pun semakin dikenal di Eropa.
Mengenal jenis pohon Natal di Eropa, Amerika, dan Indonesia
– Pohon natal yang banyak digunakan di Eropa:
Silver Fir/Abies Alba adalah pohon cemara yang banyak tersebar di Eropa Timur, Selatan, Barat, dan Tengah. Ia merupakan cemara yang bisa tumbuh tinggi sekitar 60 Meter dan berumur panjang. Harganya yang terbilang mahal, menjadikan pohon ini hanya digunakan oleh beberapa negara saja.
Desain kaos satuan sendiri, GRATIS!
Norway Spruce/Picea Abies merupakan jenis pohon natal yang banyak digunakan di kota-kota seluruh dunia. Ia mampu tumbuh sekitar 25-55 Meter. Norway Spurce pun tergolong ke dalam tanaman yang tumbuh pesat, karena Ia terhitung bisa meninggi 1 Meter setiap tahunnya. Harga pohon natal ini pun tergolong murah.
Serbian Spruce/Picea Omorika merupakan pohon cemara yang terkenal dengan warna hijaunya nan gelap di pucuk, namun terdapat sedikit warna perak pada bagian bawahnya. Ia pun tergolong ke dalam jenis tanaman yang cepat tumbuh. Tercatat hampir 1/2 Meter per tahunnya. Ia pun banyak tumbuh di wilayah Serbia dan Yugoslavia.
– Pohon natal yang banyak digunakan di Amerika Serikat
Grand Fir/Abies Grandis merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Amerika Utara, tepatnya di wilayah California. Kisaran tinggi yang bisa Ia raih adalah 40-70 Meter. Ia pun menjadi pohon yang populer untuk digunakan sebagai pohon natal bagi warga Amerika.
Abies Magnifica merupakan pohon cemara tertinggi yang bisa tumbuh mencapai tinggi 77 Meter dengan diameter sekitar 3 Meter. Spesies ini pun banyak ditemukan di wilayah pegunungan Oregon dan California.
– Pohon natal yang banyak ditemukan di Indonesia
Di Indonesia, pohon natal akan banyak ditemui di depan gereja, tempat perbelanjaan, tempat umum, pun juga rumah-rumah orang yang merayakannya.
Sayang, kebanyakan pohon natal di sini menggunakan yang imitasi, karena faktor lingkungan serta sulitnya mendapat pohon cemara yang tepat untuk digunakan.
Cemara sebagai simbol immortality
Banyak orang percaya bahwa pohon cemara yang dipilih melambangkan sebuah kekekalan. Hal itu dilihat dari sifat dasar pohon tersebut yang tetap kekal berdiri, berwarna hijau, dan berumur panjang tanpa peduli cuaca apa yang melandanya.
Bisa jadi simbol itulah yang ingin disampaikan melalui perayaan kelahiran Yesus Kristus ke dunia ini.
Terlepas dari itu semua, Natal dan Pohon hanyalah simbol semata. Jangan sampai hal itu mengubah persepsi kita tentang Hari Natal, karena Natal akan ada meski tanpa pohon sekalipun juga.
Gimana pendapat kalian? Komentar dong~
Baca Juga:
1. 10 Hal Wajib Ini Patut Kamu Persiapkan Sebelum Natal
2. (Bahaya) Giveaway ke-27 Ciptaloka dan Hadiah 2 Unit Kaos yang Menunggu ANDA
3. Intip Yuk 15 Fakta Singkat dan Lengkap Tentang Kaos Gildan
Klo di Indonesia,bnyak pohon dr plastik.hehe
Ini bener ya min infonya
Baru tau banget
Baru tahu. Sekarang sih pohon natal lebih ke yang bisa direcycle, misalnya pakai panci bekas atau dari besi-besi supaya bisa bongkar pasang. Nice info.
[…] 1. Cerita yang Tidak Kamu Tahu Tentang Pohon Natal […]
Yah, mau gimana lagi Indonesia punya sedikit pohon kayak gitu
Saya suka liat desain phon natal saat saat sekarang ini yg penuh dengan warna warni,cahaya terang.
[…] 1. Cerita yang Tidak Kamu Tahu Tentang Pohon Natal […]
[…] Untuk itu, jika ingin tahu, kalian bisa baca di sini: Cerita yang Tidak Kamu Tahu Tentang Pohon Natal […]