Contoh Storytelling Marketing Mudah, Bisa Langsung Kamu Coba

0
1147
views

Ciptaloka.com – Berdasarkan namanya, storytelling memiliki arti sebagai “menceritakan sesuatu” nah sesuatu itu bisa berupa pengalaman, pun kisah sedih, atau juga cerita bahagia.

Dalam dunia marketing, storytelling sendiri dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran yang paling mudah untuk dilakukan. Sebab yang dibutuhkan adalah cerita, baik dari sudut pandang konsumen maupun penjual.

Namun yang perlu digaris bawahi di sini adalah cerita yang disajikan tidak boleh sekadar karangan. Pasalnya harus ada yang namanya fakta dan bukti, sehingga mampu menarik kepercayaan konsumen pada produk nan tengah diperbincangkan tersebut.

Jangan sampai membuat kesalahan seperti membuat cerita dari sudut pandang penjual, yang terlalu menganggung-agungkan produk mereka. Ditambah lagi mengesampingkan fakta dan bukti, sehingga para pembeli malah menjadi ragu akan hal yang disampaikan.

Bagaiamanapun, story telling marketing yang baik haruslah believable dan memberikan encourage pada konsumen agar membeli produk yang diceritakan tanpa ada keraguan.

Sebagai referensi, Ciptaloka akan menyajikan contoh story telling marketing berikut ini:

Pernahkah kamu mendengar peribahasa “kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa.”? Kalau belum sama, saya juga belum pernah mendengarnya, tapi yang pasti bukan itu masalah utamanya.

Sebab masalahnya adalah saya pernah beli celana secara online dengan ukuran 34, nyatanya yang datang memang nomor ukuran yang sama seperti di atas, akan tetapi ketika dicoba malah lebih kecil! Jika dipaksakan, sungguhlah perut hamba meronta-ronta ya Tuhan…

Apalagi menurut studi Kesehatan, celana yang terlalu kecil sekaligus ketat dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, diantaranya:

  1. Rasa nyeri pada bagian punggung
  2. Infeksi pada vagina (bagi Wanita)
  3. Menurunkan produksi sperma (bagi pria)
  4. Saraf terjepit
  5. Gangguan fungsi otot
  6. Memicu infeksi saluran kemih
  7. Menimbulkan bekas hitam

Dari situ, sempat ragu dan trauma kalo harus beli lagi celana secara online. Kalau celana kebesaran sih gak apa-apa, masih bisa dipermak. Sebaliknya, jika celana kekecilan, malah bikin was-was fisik dan Kesehatan, ya kan?

Sampai akhirnya ada produk celana pria yang mengalihkan keraguan saya.

Adalah Chipants Flexy. Jadi model celana ini memang Chino seperti pada umumnya, namun pada bagian pinggang mereka tidak mematok size, dan malah menggantinya dengan model kain pinggang berisi karet elastis atau dikenal dengan nama RIP pants.

Bila kamu ingin pas di pinggang, ada tali untuk menariknya pula loh, di bagian tengah. Saat terasa ketat, tinggal longgarin talinya.

Jadi ini sih bisa dibilang solusi genius untuk sebuah celana kekinian! So, kamu yang masih ragu, coba buktikan bareng aku, yuk?

More info, ini aku kasih link IG mereka (@chitpantsid) buat tanya-tanya sekaligus dapetin promo 70% di event 7,7 mendatang untuk 7 pembeli pertama.

Nah bila kita bedah cerita tersebut, kita dapat mengetahui setidaknya 4 unsur penting dalam sebuah story marketing, diantaranya:

Personalisasi, merupakan sebuah pengalaman nyata yang mungkin pernah kamu atau konsumen kamu alami. Lewat pengalaman berharga itulah, sebuah storytelling marketing dapat disusun. Terlebih lagi sebuah kisah yang dekat dan nyata, akan lebih mampu menarik perhatian.

Seperti dalam contoh di atas:

…sebab masalahnya adalah saya pernah beli celana secara online dengan ukuran 34, nyatanya yang datang memang nomor ukuran yang sama seperti di atas, akan tetapi ketika dicoba malah lebih kecil! Jika dipaksakan, sungguhlah perut hamba meronta-ronta ya Tuhan…

Pengalaman buruknya dalam membeli celana yang kekecilan, menjadi premis awal dalam cerita di atas.

Data dan Fakta Pendukung, sekali lagi, sebuah story marketing yang baik itu tetap harus memasukkan unsur fakta. Agar cerita yang disampaikan memang benar adanya, bukan hanya memasarkan semata. Contohnya bisa kamu lihat pada potongan kalimat berikut:

Apalagi menurut studi Kesehatan, celana yang terlalu kecil sekaligus ketat dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, diantaranya:

  1. Rasa nyeri pada bagian punggung
  2. Infeksi pada vagina (bagi Wanita)
  3. Menurunkan produksi sperma (bagi pria)
  4. Saraf terjepit
  5. Gangguan fungsi otot
  6. Memicu infeksi saluran kemih
  7. Menimbulkan bekas hitam

Ketahuilah 7 dampak di atas benar adanya, kalo kamu tidak percaya atau yakin boleh deh coba untuk cari tahu sendiri.

Emosi, dalam sebuah pemasaran berkonsep storytelling haruslah bisa mewakili perasaan banyak konsumen. Sebab dengan begitu, sebuah proses pemasaran melalui cerita dapat menyampaikan frekuensi emosi nan sesuai.

Untuk contohnya, ada penggalan kata berikut ini:

Dari situ, sempat ragu dan trauma kalo harus beli lagi celana secara online. Kalau celana kebesaran sih gak apa-apa, masih bisa dipermak.Sebaliknya, jika celana kekecilan, malah bikin was-was fisik dan Kesehatan, ya kan?

Sampai akhirnya ada produk celana pria yang mengalihkan keraguan saya….

Call to Action, merupakan kalimat penutuf yang persuasif. Yang mampu menarik audience atau calon konsumen membeli produk yang kita ceritakan.

Sebab dengan urutan personalisasi, emosi, fakta dan bukti, tentu haruslah ditutup dengan solusi. Pastikan produk yang sedang Anda pasarkan ini menjadi jawaban atas segala masalah nan telah disampaikan.

Dalam contoh storytelling marketing di atasa, kalimat call to action berada pada:

Adalah Chipants Flexy. Jadi model celana ini memang Chino seperti pada umumnya, namun pada bagian pinggang mereka tidak mematok size, dan malah menggantinya dengan model kain pinggang berisi karet elastis atau dikenal dengan nama RIP pants.

Bila kamu ingin pas di pinggang, ada tali untuk menariknya pula loh, di bagian tengah. Saat terasa ketat, tinggal longgarin talinya.

Jadi ini sih bisa dibilang solusi genius untuk sebuah celana kekinian! So, kamu yang masih ragu, coba buktikan bareng aku, yuk?

More info, ini aku kasih link IG mereka (@chitpantsid) buat tanya-tanya sekaligus dapetin promo 70% di event 7,7 mendatang untuk 7 pembeli pertama.

Nah demikianlah sebuah contoh storytelling marketing yang mudah dan bisa kamu aplikasilan segera. Selamat mencoba!

BACA JUGA: 31+ Istilah Marketing yang Keren, Lengkap Beserta Artinya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here