Ciptaloka.com – Dikutip dari akun resmi twitter @infoBMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada (25/07) lalu, dalam cuitan nya menuliskan:
“Terlama Abad ini! Puncak Gerhana Bulan Total akan terjadi selama 103 menit dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada tgl 28 juli 2018…”
Lalu kemudian hari Kamis (26/07) kemarin, kata kunci “Gerhana Bulan Juli 2018” pun sempat menduduki posisi trending di Google. Berita tersebut berada di posisi ke-empat dengan jumlah pencarian sekitar 50.000 lebih.
Dari situ, kamu pasti penasaran ‘kan?
Sebenarnya apa yang menjadikan peristiwa langit itu banyak dicari tahu? Guna menjawabnya, Ciptaloka sudah merangkum nih;
10 Fakta yang Perlu Kamu Tahu Tentang Gerhana Bulan Juli
Apa saja ya?
1. Peristiwa Gerhana Terlama di Abad ke-21 Ini!
Seperti diberitakan oleh BMKG sebelumnya. Durasi Gerhana Bulan Juli kurang lebih memakan waktu sekitar 103 menit.
Para pakar astronomi lain berpendapat peristiwa serupa akan bisa lagi dinikmati pada tahun 2.123 pada tanggal 9 juni, dengan durasi sedikit lebih lama yakni 106 Menit.
2. Peristiwa Gerhana Bulan Tidak Sendirian?
Dikutip dari laman Antara, seorang Peneliti Pusat Ilmu Antariksa Lapan, Rhorom Priyatikanto mengunkapkan bahwa dalam peristiwa Gerhana Bulan Terlama Abad Ini, Bulan akan terlihat menggantung dengan ditemali oleh Planet Saturnus dan Mars.
Ia juga menambahkan akan ada hujan meteor yang terpancar dari rasi Aquarius yang tidak jauh dari Bulan tadi.
3. Bulan Berubah Menjadi Warna Merah Darah
Pada saat peristiwa Gerhana Bulan total terjadi, warna dari bulan akan berubah menjadi merah hampir menyerupai darah.
Hal tersebut dikarenakan posisi Bulan yang berada tepat di bayang bumi. Urutannya jadi demikian; Matahari-Bumi-Bulan.
Dengan begitu, cahaya matahari pas mengenai bagian utara bumi, sementara bumi membiaskan cahaya tersebut dan hal itu membuat bulan menjadi merah.
Simak ilustrasi dari AccuWeateher berikut:
4. Ini dia 3 Faktor Penyebab Durasi Gerhana Bulan Begitu Lama
Pertama, posisi bulan berada sangat dekat dengan pusat umbra bumi ketika puncak gerhana terjadi.
Kedua, Gerhana Bulan Juli 2018 terjadi karena bulan beranjak menjauh dari bumi, dan mencapai titik yang disebut “apoge”.
BMKG memperkirakan jarak pada titik apoege tadi sekitar 406.223 km. Tapi menjelang puncak gerhana terjadi, jarak Bumi-Bulan mendekat sekitar 270 km, atau sekitar 405.953 km.
Ketiga, periode bulan Juli, merupakan bulan di mana bumi menempati jarak terjauh dari matahari (aphelion), yaitu sekitar 152 juta km. Namun ketika Gerhana Bulan Juli, jarak bumi mendekat sekitar 184,000 km.
Ketiga hal itu yang menyebabkan durasi gerhana bulan juli menjadi lama. Terlebih masalah jarak antara Matahari, Bumi, dan Bulan.
5. Gerhana Bulan Juli 2018 di Indonesia
Bila dilihat dari letak Geografis, seluruh wilayah Indonesia menjadi tempat yang memungkinkan untuk melihat Gerhana Bulan Juli.
Wilayah lain yang bisa menyaksikan pula, antara lain; Samudra Hindia, Asia Selatan, Barat, Asia Tengah, dan sebagian besar Afrika.
Untuk wilayah yang tidak bisa menyaksikan fenomena ini ialah Meksiko, Kanada, Amerika Serikat, Green Land, Alaska. Karena pada waktu itu negara-negara tadi sedang berada pada waktu siang hari.
6. Tidak Memerlukan Kacamata untuk Menyaksikan Gerhana Bulan
Berbeda dengan gerhana matahari, peristiwa Gerhana Bulan Juli ini dapat kamu nikmati dengan mata telanjang, tanpa bantuan kacamata atau pelindung cahaya.
Tentu dengan demikian semua orang bisa menyaksikan nya dengan mudah. Asalkan cuaca cerah dan memungkinkan ya?
7. Mengenal 3 Jenis Gerhana Bulan yang Akan Terjadi Setelah Ini
Selain Gerhana Bulan Total, ternyata ada juga yang namanya Gerhana Bulan Parsial, dan Gerhana Penumbral.
NASA (Lembaga Antariksa Amerika) memprediksi peristiwa gerhana bulan total akan terjadi lagi di wilayah Amerika Utara dan Selatan pada 21 Januari mendatang.
Sementara Gerhana Bulan Parsial akan terjadi juga di tanggal 16 Juli 2019.
8. Di Papua, Puncak Gerhana Terjadi di Pagi Hari
Dilansir dari Laman Tirto, Kepala BMKG Manokwari yakni Denny Putiray mengungkapkan bahawa menjelang subuh hari, bulan akan mulai berwarna kemerah-merahan.
Otomatis ketika bangun subuh warga di sana sudah bisa melihat puncak gerhana.
9. Sebenarnya, Keseluruhan Waktu Proses Gerhana Bulan Juli adalah…
Keseluruhan proses menuju Gerhana Bulan memakan waktu sekitar 6,5 jam. Nah, fase totalitas gerhana yang sebetulnya memakan waktu sekitar 103 menit dan terlama di abad ke-21 ini.
10. Gerhana Bulan Juli 2018 Jam Berapa? Catat Waktunya!
– Gerhana Mulai:
Di Indonesia Bagian Barat: 00.13 WIB
Di Indonesia Bagian Tengah: 01.13 WITA
Di Indonesia Bagian Timur: 02.13 WIT
– Gerhana Sebagian Mulai:
Di Indonesia Bagian Barat: 01.24,1 WIB
Di Indonesia Bagian Tengah: 02.24,1 WITA
Di Indonesia Bagian Timur: 03.14,1 WIT
– Gerhana Total Mulai:
Di Indonesia Bagian Barat: 02.29,9 WIB
Di Indonesia Bagian Tengah: 03.29,9 WITA
Di Indonesia Bagian Timur: 04.29,9 WIT
– Gerhana Puncak Mulai:
Di Indonesia Bagian Barat: 03.21,7 WIB
Di Indonesia Bagian Tengah: 04.21,7 WITA
Di Indonesia Bagian Timur: 05.21,7 WIT
– Gerhana Mulai Berakhir:
Di Indonesia Bagian Barat: 04.13,5 WIB
Di Indonesia Bagian Tengah: 05.13,5 WITA
Di Indonesia Bagian Timur: 06.13,5 WIT
– Gerhana Sebagian Berakhir:
Di Indonesia Bagian Barat: 05.19,3 WIB
Di Indonesia Bagian Tengah: 06.19,3 WITA
Di Indonesia Bagian Timur: 07.19,3 WIT
– Gerhana Total Berakhir:
Di Indonesia Bagian Barat: 06.30,3 WIB
Di Indonesia Bagian Tengah: 07.30,3 WITA
Di Indonesia Bagian Timur: 08.30,3 WIT
Demikianlah 10 fakta menarik tentang Gerhana Bulan Juli 2018. Sudah siap menyaksikannya?
BACA JUGA:
1. Ada 10 Ciri-Ciri Atraktif dari Orang yang Lahir di Bulan Januari. Kamu Punya Salah Satunya?
2. Aktivitas Wisata Unik Ala Millenials Sesuai dengan Zodiak-nya. No. 3 kamu ya?
3. Ketahui Arti Lambang Sagitarius yang Mencerminkan 9 Karakter Terbaiknya Ini